Tuesday 21 May 2013

PESONA KAWAH PUTIH, CIWIDEY


Menjejakkan kaki di kawasan Bandung Selatan akhirnya kesampaian juga. Minggu pertama Mei 2013, kami berangkat dari Jakarta sekitar 01.20 dini hari menuju Tol Cipularang. Pagi itu banyak truk sehingga perjalanan cukup tersendat, namun tak menyurutkan semangat kami.

Sampai di Pintu Tol Kopo jam 03.58, kami langsung menuju arah Ciwidey.  Kawah Putih terletak di daerah Ciwidey, tepatnya di Gunung Patuha. Tempat ini terkenal dengan wisata alam karena memiliki suasana yang alami dan eksotis. Kabut awan putih sering turun di  daerah ini.


Memasuki tempat wisata Ciwidey, kami langsung merasakan kesejukan mata dan udara karena hutannya yang terjaga dan terlindungi. Apalagi ketika melintasi kawasan kebon teh, rasanya kita berada di alam surga. Damai dan tentram yang kita dapatkan.





Jalur Menuju Ciwidey

Akses ke tempat wisata Ciwidey Bandung Selatan dari Jakarta melewati Tol Cipularang. Keluar Tol Kopo belok kanan dan biasanya akan mengalami kemacetan karena banyak mal dan sekolah di sepanjang jalan Kopo Soreang. Lalu ikuti jalan dengan jarak tempuh sekitar 1-2 jam (sekitar 40 Km). Karena kami sampe dini hari, tentu hanya membutuhkan kurang dari 1 jam untuk sampai depan kawasan Kawah Putih menggunakan kendaraan pribadi.


Sebelum sampai kawasan Kawah Putih, kita tentu melewati Gambung – perkebunan tertua di Jawa Barat dengan suasana perkebunan Teh yang alami sehingga terasa berbeda dengan perkebunan di tempat lain baik di Puncak atau Lembang. Karena malam, perkebunan ini kami lewat begitu saja.


Selepas Gambung, kita akan melewati jalanan berkelok dan menanjak. Karena jalanannya terbilang bagus dan tidak banyak lubang, tentu membuat perjalanan kita terasa mengasyikan. Dan jam 05.00 pagi kita sudah sampai depan Gerbang eMTe High Land.

Menuju Kawah Putih
Karena masih pagi dan sekitar jam 08:00 pagi baru dibuka untuk umum, kami istirahat sembari ngopi dan sarapan pagi. Di sana banyak orang jualan minuman dan makanan. Jadi tak perlu khawatir untuk sekadar ganjalan perut di pagi hari. Bubur ayam pun kita bisa menikmatinya.

Pintu Gerbang Menuju Kawasan Puncak Kawah Putih

Untuk masuk ke kawasan Kawah Putih, kita harus melewati pintu gerbang. Untuk mobil pribadi dikenakan biaya Rp 150.000,- dan per orang Rp 15.000,-. Jarak menuju Puncak Kawah Putih, Gunung Patuha sekitar 5 Km dengan kondisi jalanan yang cukup sempit dengan kondisi menanjak dan sesekali menurun. Kanan kirinya dipenuhi tumbuhan hutan tropis yang tinggi dan rapat.

Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua – lebih sering masyarakat menyebutnya Gunung Sepuh, dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan kisaran suhu 8-22°C. Kawah ini terbentuk akibat letusan yang terjadi pada abad X dan XII.


Awalnya masyarakat sekitar menganggap Gunung Patuha angker hingga tak seorangpun berani mendekati. Namun cerita misteri itu berubah ketika seorang botanis Belanda peranakan Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn menembus hutan belantara hingga akhirnya menemukan danau kawah yang indah pada 1837.


Pada tahun 1987 PT Perhutani (Persero) Unit III Jawa Barat dan Banten mengembangkannya menjadi obyek Wisata yang terkenal. Menariknya, air danau kawahnya sering berubah-rubah warna, kadang hijau apel dan kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang. Kadang berwarna cokelat susu dan paling sering berwarna putih disertari kabut putih tebal di permukaannya.


Pohon ini dapat dijadikan bagian menarik di frame foto

Tips
Bagi yang memiliki penyakit batuk atau alergi, sebaiknya lebih hati-hati. Usahakan membawa masker atau penutup hidung karena bau blerangnya cukup menyengat.

Disamping itu, di kawah ini banyak spot yang dapat menginspirasi fotografer untuk mendapatkan obyek menarik dengan latarbelakang kawah. Ada batu besar dan pohon yang menjadi daya tarik tersendiri bila dimasukkan dalam frame sebuah foto. Selamat menikmati.








1 comment: