Friday 21 July 2017

WISATA ALAM BUKIT KAHURIPAN PINGGIR PANTAI GILIGENTING


Wisata Alam Bukit Kahuripan mulai menawarkan akses yang semakin mudah bagi siapa saja yang hendak berkunjung. Semenjak Pantai 9 Bringsang mulai dikenal wisatawan, masyarakat Desa Gedugan yang berlokasi di tenggara dari dermaga Pantai 9 mulai berbenah, termasuk rencana memperbaiki akses jalan ke lokasi ujung Kahuripan dengan jalanan beraspal.

Karena untuk mencapai ke lokasi Bukit Kahuripan kita harus melewati jalanan cukup panjang dengan jalur sempit yang hanya bisa dilalui satu mobil dan kalau papasan sepeda motor pun kita harus pelan. Juga saat hendak menaiki bukit dengan bebatuan berkerikil memang menjadi tantangan tersendiri untuk sampai di lokasi Bukit Kahuripan.

Bahkan kalau beberapa tahun sebelumnya, ketika kami mengunjungi Bukit Kahuripan hanya segelintir orang yang mau berkunjung. Sebab banyak orang beranggapan kalau ke daerah ujung timur Desa Gedugan ini selain jalannya kurang bersahabat, juga penuh dengan isu mistis sehingga bagi yang percaya takut atau khawatir ketemu mahluk halus.

Bahkan dua tahun lalu bersama keluarga saat ke Bukit Kahuripan tidak ketemu pengunjung lain, jadi masih sangat sepi. Tapi tahun ini, mayoritas warga Giligenting plesiran ke Bukit Kahuripan. Apalagi saat ini sudah mulai ada yang mencoba tinggal di sana sembari jualan makanan ringan, aneka minum atau soft dring dan rujak untuk mengganjal perut.



Cerita Bukit Kahuripan
Selama ini banyak sekali tentang cerita soal Bukit Kahuripan yang selalu digambarkan dengan kejadian-kejadian mistis. Kenapa? karena pengunjung yang datang kalau 5 tahun atau 10 tahun silam untuk ziarah ke dua makam yang terletak di bagian Selatan dan Utara dengan mengatakan kedatanga   perintah dalam mimpi untuk nyepi atau tirakat dalam hitungan hari.  Mereka rata-rata dari luar Pulau Giligenting, baik orang Madura sendiri, Jawa Timur, hingga Jawa Barat dan Banten.

Masing-masing makam atau dikenal "phujuk" tersebut sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa sebenarnya dan keturunan dari mana asalnya, karena semua bersumber dari cerita ke cerita. Sehingga banyak versi yang kita dapatkan. Salah satunya, Rasid juru kunci sekaligus pemilik tanah di Bukit Kahuripan, menceritakan kepada kami para pengunjung bahwa makan di bagian utara dijuluki phujuk Sembah Bakti, sedangkan di phujuk selatan disebut Pendekar Lancheng (perjaka - dalam bahasa Maduranya).

Versi lain kemungkinan yang di masing-masing phujuk tersebut adalah orang yang meninggal karena tenggelam dan terdampar di kawasan Bukit Kahuripan jaman dahulu. Sebab jika memang seorang Pemimpin atau Kiai kemungkinan bersama murid atau pasukannya bisa hidup bersama dengan kuburan tidak hanya satu. Bisa juga kemungkinan rampok atau petualang yang meninggal karena dicurigai sehingga dibunuh dan sebagainya. Tentu semua cerita-cerita tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya.



Wisata Alam Pinggir Laut
Kenapa wisata alam? Sebab yang ditawarkan di Bukit Kahuripan adalah alam asli yang ditubuhi dengan kayu jaran "palembheng" yang hidup di sepanjang jalanan menuju Bukit. Menariknya, jalanan yang kita lalui akan selalu rindang khususnya di musim hujan atau sebelum kemarau panjang. Pepohonan tersebut memang sengaja dibuat pembatas atau pagar setiap kotak tanah penduduk.

Di tengan sebelum menaiki Bukit Kahuripan, kami melewati hamparan tanah lapang yang bagus untuk kita jadikan camping ground dengan catatan tinggal pemerintah setempat menyediakan air minum dan mandi. Ini menarik karena berdekatan dengan pantai sehingga mereka di malam hari tidur di tenda, dan menikmati debur ombak serta air Pantai yang sejuk. Di tanah lapang ini tidak berbatu seperti di atas Bukit Kahuripan.

Sedangkan di Bukit Kahuripan juga bisa dibuat untuk camping, namun memang akan lebih nyaman dibuat saung dengan penerangan yang cukup Dan bisa memanfaatkan suasana malam untuk bakar ikan, api unggun dan lain sebagainya. Jadi menarik buat yang suka camping atau wisata alam.

Bagi penyuka alam atau landscaper, pagi adalah yang pas untuk memburu sun rise di ujung Bukit Kahuripan. Jika tidak mendung, kita akan mendapatkan foto yang menarik saat matahari terbit. Sebab saat kami pernah hunting, matahari tampak lebih sempurna diambil dari atas Bukit Kahuripan.



Menuju Lokasi Bukit Kahuripan
Bagi Anda wisatawan luar Pulau Giligenting perlu tau rute menuju Bukit Kahuripan. Kalau Anda yang menggunakan kendaraan motor bisa menggunakan dua akses pelabuhan mana saja, misalnya Talabbung Pagarbatu - Pelabuhan Tanggek Aenganyar atau dermaga Tanjung - Pelabuhan Bringsang, sama bisa untuk akses ke Bukit Kahuripan.

Namun bagi anda yang ingin lihat-lihat Pantai 9 bisa lewat jalur dermaga Tanjung karena langsung menuju tempat wisata Pantai 9. Namun jika lewat Pelabuhan Tanggek Aenganyar bisa langsung mengikuti rute perempatan ambil arah jalan menuju Gedugan sampai mentok ujung timur nanti akan ketemu tanda menuju Bukit Kahuripan.

Saat ini masih dalam rangka perkenalan maka belum ada retribusi atau tiket masuk ke Bukit Kahuripan. Sebab memang baru tahan rancangan bagaimana ke depannya Bukit Kahuripan menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi sama Wisatan lokal atau mancanegara. Banyak hal yang bisa ditawarkan di kawasan Bukit Kahuripan. Kita tunggu saja inovasinya.














0 comments:

Post a Comment